Wisata Solo: Menjelajah Sejarah, Budaya, & Kuliner Bikin Kangen

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
wisata solo
wisata solo

Solo itu bukan sekadar kota, tapi semacam mesin waktu yang bisa membawamu dari era kejayaan Keraton hingga gerobak angkringan yang penuh cerita. Di sini, budaya dan sejarah bercampur dengan kuliner yang bikin lidah bergoyang. Menikmati wisata solo Kamu bisa melangkah di jejak para raja di Keraton Surakarta, menyusuri Kampung Batik Laweyan, atau sekadar duduk menikmati sepiring Nasi Liwet Solo yang legendaris.

Tapi, tunggu dulu. Solo bukan cuma soal bangunan tua dan makanan enak. Buat Kamu yang suka petualangan, ada wisata alam dan outdoor yang bisa bikin kaki pegal tapi hati senang. Atau mungkin Kamu lebih suka belanja? Tenang, Pasar Klewer dan pusat oleh-oleh khas Solo siap bikin koper Kamu mendadak penuh.

Mau tahu tempat-tempat terbaik yang wajib masuk itinerary-mu? Simak panduan lengkapnya di bawah ini!

Wisata Sejarah dan Budaya di Solo

Solo adalah kota dengan napas sejarah yang masih terasa hingga sekarang. Dari keraton megah hingga museum yang menyimpan cerita panjang, setiap sudut Solo punya kisahnya sendiri. Jika Kamu ingin menyelami lebih dalam budaya dan sejarah Jawa, Solo adalah tempat yang tepat.
Keraton Surakarta Hadiningrat

Jika Jogja punya Keraton Yogyakarta, Solo punya Keraton Surakarta Hadiningrat, yang tidak kalah megah dan sarat makna. Keraton ini didirikan pada tahun 1745 oleh Sunan Pakubuwono II setelah pemindahan ibu kota dari Kartasura. Arsitekturnya menggabungkan gaya Jawa klasik dengan pengaruh Eropa, menciptakan bangunan yang unik dan penuh filosofi.

Menariknya, ada perbedaan mendasar antara Keraton Surakarta dan Keraton Yogyakarta. Salah satunya adalah struktur pemerintahan dan pembagian wilayah yang berakar dari perjanjian Giyanti tahun 1755. Selain itu, keraton ini masih aktif digunakan untuk pelestarian budaya Jawa, seperti upacara adat dan pertunjukan seni. Oh, dan satu lagi—jangan lupa cari tahu fakta unik tentang Keraton Surakarta, seperti mitos lorong rahasia yang konon menghubungkan keraton dengan Pura Mangkunegaran!

Pura Mangkunegaran

Tidak jauh dari keraton, Pura Mangkunegaran berdiri dengan keanggunannya sendiri. Dibangun pada tahun 1757 oleh Mangkunegara I, kompleks ini adalah pusat pemerintahan Kadipaten Mangkunegaran yang memiliki sejarah panjang dalam politik dan budaya Jawa.

Arsitekturnya merupakan perpaduan antara gaya Jawa dan Eropa, terlihat dari pendopo besar dengan pilar-pilar khas neoklasik. Selain bangunan utama, Koleksi Museum Pura Mangkunegaran juga sangat menarik, menyimpan berbagai benda pusaka, wayang, hingga perhiasan milik keluarga Mangkunegaran. Jangan lupa, pura ini juga menjadi tempat berlangsungnya berbagai tradisi dan upacara adat yang masih dilestarikan hingga sekarang.

Kampung Batik Laweyan

Solo dan batik itu seperti kopi dan gula—tidak bisa dipisahkan. Kampung Batik Laweyan adalah salah satu saksi sejarah perkembangan batik di Nusantara. Kampung ini sudah ada sejak zaman kerajaan Mataram Islam dan menjadi pusat industri batik tertua di Solo.

Selain berburu produk batik khas Laweyan, Kamu juga bisa mengikuti wisata edukasi di Kampung Batik Laweyan untuk belajar langsung bagaimana kain batik dibuat dengan teknik tradisional. Menariknya, kawasan ini juga memiliki arsitektur khas dengan bangunan-bangunan tua bergaya kolonial yang memberikan nuansa klasik nan eksotis.

Kampung Batik Kauman

Kalau Laweyan dikenal dengan batik pesisirnya yang penuh warna, maka Kampung Batik Kauman lebih identik dengan batik klasik Solo yang cenderung berwarna gelap dengan motif-motif khas kerajaan. Kampung ini dulunya merupakan tempat tinggal para abdi dalem keraton yang juga berprofesi sebagai pembatik.

Sama seperti Laweyan, wisata edukasi di Kampung Batik Kauman juga bisa Kamu ikuti untuk lebih memahami filosofi batik Solo. Selain itu, bangunan di kampung ini juga menarik karena masih mempertahankan bentuk rumah tradisional khas Jawa yang berusia ratusan tahun.

Benteng Vastenburg

Dibangun oleh Gubernur Jenderal Baron van Imhoff pada abad ke-18, Benteng Vastenburg adalah saksi bisu era kolonial di Solo. Benteng ini dulunya digunakan oleh Belanda untuk mengawasi pergerakan Keraton Surakarta. Saat ini, lokasinya menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang menarik di tengah kota Solo.

Meskipun beberapa bagian bangunan sudah mengalami kerusakan, nuansa sejarahnya masih terasa kuat. Banyak wisatawan yang datang untuk melihat langsung benteng di Solo yang memiliki nilai strategis dalam sejarah perjuangan Indonesia.

Museum Radya Pustaka

Kalau Kamu ingin melihat koleksi benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan Solo dan Jawa, Museum Radya Pustaka adalah tempat yang wajib dikunjungi. Berdiri sejak tahun 1890, museum ini adalah museum tertua di Indonesia yang menyimpan berbagai naskah kuno, arca, keris, dan benda pusaka lainnya.

Di sini, Kamu bisa melihat koleksi Museum Radya Pustaka yang terdiri dari berbagai peninggalan budaya dan sejarah, termasuk manuskrip berbahasa Jawa kuno yang masih terjaga keasliannya. Lokasi Museum Radya Pustaka pun cukup strategis, berada di Jalan Slamet Riyadi, sehingga mudah dijangkau. Selain menikmati koleksi berharga, Kamu juga bisa mengikuti program edukasi di Museum Radya Pustaka, yang sering mengadakan seminar atau diskusi seputar sejarah dan kebudayaan Jawa.

Dan jangan lupa—museum ini selain menjadi destinasi wisata solo, juga menjadi salah satu tempat konservasi benda pusaka, lho. Jadi, setiap benda yang dipamerkan di sini bukan sekadar pajangan, tapi masih dirawat dengan metode khusus agar tetap lestari untuk generasi mendatang.

Museum Batik Danar Hadi

Kalau Kamu penasaran dengan kekayaan batik Solo, Museum Batik Danar Hadi adalah destinasi yang wajib masuk dalam daftar perjalananmu. Museum ini tidak hanya menampilkan batik khas Solo, tetapi juga koleksi dari berbagai daerah dan era yang berbeda.

Di sini, Kamu bisa melihat sejarah Museum Batik Danar Hadi serta bagaimana batik berkembang dari masa ke masa. Ada lebih dari 1.000 koleksi batik yang dipamerkan, mulai dari batik klasik, batik pesisiran, hingga batik yang mendapat pengaruh dari budaya Tionghoa, India, dan Eropa.

Selain itu, museum ini juga memiliki galeri produksi batik di mana Kamu bisa melihat langsung proses pembuatan batik tulis secara tradisional. Untuk masuk ke museum ini, Kamu perlu membayar harga tiket Museum Batik Danar Hadi, yang cukup terjangkau untuk pengalaman edukatif yang tak ternilai. Oh ya, alamat Museum Batik Danar Hadi ada di Jalan Slamet Riyadi, jadi sangat mudah dijangkau jika Kamu sedang jalan-jalan di pusat kota Solo.

Loji Gandrung

Bagi pecinta arsitektur klasik, Loji Gandrung adalah salah satu bangunan bersejarah yang menarik di Solo. Dulu, bangunan ini digunakan sebagai tempat peristirahatan pejabat kolonial Belanda sebelum akhirnya menjadi kediaman resmi Wali Kota Solo.

Sejarah Loji Gandrung erat kaitannya dengan era kolonial, dan hingga kini bangunannya masih berdiri megah dengan gaya arsitektur Eropa yang khas. Meskipun tidak dibuka untuk umum setiap hari, Kamu bisa melihat fungsi Loji Gandrung sekarang, yang sering digunakan untuk acara kenegaraan dan kunjungan tamu penting. Kalau penasaran dengan lokasinya, alamat Loji Gandrung ada di Jalan Slamet Riyadi, tidak jauh dari pusat kota.

Gedung Djoeang 45

Buat Kamu yang ingin menelusuri jejak perjuangan kemerdekaan di Solo, Gedung Djoeang 45 adalah tempat yang pas. Bangunan ini menjadi saksi bisu perlawanan rakyat Solo melawan penjajah di masa revolusi. Di sini, Kamu bisa melihat sejarah Gedung Djoeang 45 dan berbagai artefak perjuangan yang masih terjaga. Lokasi Gedung Djoeang 45 juga cukup strategis, sehingga mudah dikunjungi bagi wisatawan yang ingin menambah wawasan tentang sejarah perjuangan bangsa.

Taman Sriwedari

Dikenal sebagai salah satu pusat hiburan rakyat sejak zaman dahulu, Taman Sriwedari adalah tempat yang kaya akan nilai budaya dan sejarah. Dulunya, taman ini digunakan oleh keluarga kerajaan untuk bersantai, sebelum akhirnya menjadi tempat pertunjukan seni dan budaya. Sejarah Taman Sriwedari juga erat kaitannya dengan perkembangan seni di Solo, khususnya wayang orang. Sampai sekarang, di kawasan ini masih sering diadakan pementasan wayang orang yang bisa Kamu saksikan. Lokasi Taman Sriwedari sangat strategis, sehingga mudah dijangkau bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana Solo di malam hari dengan sentuhan budaya Jawa yang autentik.

Solo memang asyik dijelajahi, apalagi kalau perjalanannya nyaman dan bebas ribet. Kalau Kamu datang rame-rame bareng keluarga, teman, atau rombongan, pilihan terbaiknya adalah sewa Hiace! Nyaman, luas, dan siap mengantar Kamu ke setiap sudut Solo tanpa repot mikirin transportasi.

Dan kabar baiknya, Paradiso Tour menyediakan layanan sewa Hiace solo dengan harga bersahabat dan layanan terbaik! Jadi, tinggal duduk manis, nikmati perjalanan, dan biarkan Solo memanjakanmu.

Mau keliling Solo dengan Hiace? Sewa sekarang di https://hiaceindonesia.com/ dan buat perjalananmu lebih seru dan praktis!

kuliner solo
kuliner solo

Kuliner Khas Solo

Kalau bicara soal Solo, rasanya kurang lengkap kalau tidak membahas kulinernya. Kota ini punya deretan hidangan khas yang bisa bikin lidah bergoyang dan perut bahagia. Mulai dari yang gurih, manis, sampai yang pedas, semua ada. Jadi, kalau Kamu ke Solo, jangan cuma wisata sejarah, tapi juga wajib wisata kuliner!

Nasi Liwet Solo

Ini dia kuliner ikonik Solo yang harus masuk daftar makan siangmu! Nasi Liwet Solo adalah nasi gurih yang dimasak dengan santan, disajikan dengan sayur labu siam, suwiran ayam, telur pindang, dan tentu saja areh (semacam bubur santan kental yang bikin rasanya makin mantap). Biasanya, nasi liwet disajikan di atas daun pisang, yang menambah aroma khas saat disantap. Paling nikmat kalau dimakan hangat-hangat dengan tambahan kerupuk atau rempeyek. Jangan heran kalau satu porsi rasanya kurang—karena enaknya bikin nagih!

Serabi Notosuman

Kalau Kamu suka jajanan tradisional, Serabi Notosuman adalah pilihan yang tidak boleh dilewatkan. Serabi ini berbeda dari serabi pada umumnya karena teksturnya lebih lembut, tipis, dan sedikit kenyal di bagian pinggir. Pilihan rasanya pun sederhana: original (tanpa topping) atau cokelat (dengan taburan meses). Meski sederhana, rasanya luar biasa. Wangi pandan dan santannya benar-benar menggoda! Untuk pengalaman terbaik, langsung saja mampir ke Serabi Notosuman asli di Jalan Moh. Yamin.

Sate Buntel Solo

Pernah dengar sate yang dibungkus? Sate Buntel Solo adalah sate khas yang terbuat dari daging kambing cincang, kemudian dibungkus dengan lemak tipis sebelum dibakar. Proses ini membuat dagingnya tetap juicy dan kaya rasa. Disajikan dengan kecap manis, irisan bawang merah, dan cabai rawit, sate ini benar-benar cocok buat Kamu yang doyan makanan berprotein tinggi. Paling enak dimakan dengan sepiring nasi hangat dan segelas teh hangat.

Selat Solo

Kalau Kamu suka makanan dengan sentuhan Eropa, Selat Solo wajib dicoba. Hidangan ini adalah adaptasi dari bistik Belanda yang disesuaikan dengan lidah Jawa. Dalam satu porsi, Kamu akan mendapatkan irisan daging sapi yang empuk, disiram kuah manis gurih, dan dilengkapi dengan kentang goreng, wortel, buncis, telur pindang, serta acar timun. Porsinya cukup mengenyangkan, tapi tetap ringan di perut.

Tengkleng Solo

Buat pecinta makanan berkuah, Tengkleng Solo adalah sajian yang tak boleh dilewatkan. Sekilas mirip gulai kambing, tetapi tengkleng punya kuah yang lebih encer dan rasa yang lebih tajam. Isian utamanya adalah tulang kambing dengan sedikit daging yang masih menempel. Cara makannya? Gunakan tangan, seruput kuahnya, dan nikmati sensasi menyedot sumsum dari tulangnya. Lezat!

Timlo Solo

Wisata Kuliner Solo juga punya sop khas bernama Timlo Solo. Hidangan ini terdiri dari kuah bening dengan isian telur pindang, sosis solo (semacam risol isi ayam), ati ampela, dan potongan ayam. Timlo paling nikmat disantap saat pagi atau malam hari, terutama jika cuaca sedang dingin. Banyak warung timlo legendaris di Solo, salah satu yang terkenal adalah Timlo Sastro di Pasar Gede.

Sate Kere Solo

Siapa bilang sate harus selalu dari daging mahal? Di Solo, ada Sate Kere, yaitu sate yang terbuat dari tempe gembus (ampas tahu). Meski sederhana, rasanya tetap enak karena dibumbui dengan kecap manis dan sambal kacang. Selain tempe gembus, ada juga varian sate kere yang menggunakan jeroan sapi seperti usus, babat, dan paru. Sate ini sering dijual di pinggir jalan dan cocok untuk camilan sore.

Cabuk Rambak

Mungkin ini salah satu kuliner Solo yang cukup unik. Cabuk Rambak adalah makanan ringan yang terdiri dari ketupat yang dipotong tipis, kemudian disiram saus wijen berbumbu kelapa. Biasanya disajikan dengan kerupuk karak (kerupuk nasi yang renyah). Rasanya gurih, sedikit pedas, dan ringan di perut. Cocok buat sarapan atau camilan sore.

Pecel Ndeso

Buat Kamu yang suka makanan sehat, Pecel Ndeso bisa jadi pilihan. Berbeda dari pecel biasa, pecel ini menggunakan nasi merah sebagai pelengkapnya. Sayurannya beragam, mulai dari bayam, kacang panjang, hingga bunga turi. Bumbu kacangnya juga lebih khas, dengan rasa yang sedikit lebih pedas dibandingkan pecel pada umumnya.

Lenjongan Solo

Kalau Kamu ingin menikmati aneka jajanan tradisional dalam satu piring, Lenjongan Solo adalah jawabannya. Isinya beragam, mulai dari gethuk, tiwul, klepon, cenil, hingga ketan, semuanya disajikan dengan taburan kelapa parut dan gula merah cair. Lenjongan ini sering dijual di pasar tradisional atau di pinggir jalan sebagai jajanan murah meriah yang tetap menggugah selera.

Wisata Alam dan Outdoor di Solo dan Sekitar

Solo bukan cuma soal sejarah dan kuliner, wisata solo tapi juga punya destinasi alam yang bikin Kamu bisa lepas dari hiruk-pikuk kota. Mau jalan-jalan santai, cari udara segar, atau uji adrenalin? Semua ada di sini. Mau tau?

Taman Balekambang Solo

Kalau Kamu butuh tempat untuk leyeh-leyeh di tengah kota, Taman Balekambang adalah tempat yang tepat. Taman hijau ini sudah ada sejak 1921 dan masih jadi favorit warga Solo untuk bersantai.

Di sini, Kamu bisa duduk di bawah pohon rindang, memberi makan rusa, atau naik perahu di danau kecil. Kalau datang di waktu yang tepat, Kamu juga bisa menikmati pertunjukan seni seperti wayang orang atau ketoprak.

Kebun Teh Kemuning

Mau suasana yang lebih sejuk? Meluncurlah ke Kebun Teh Kemuning di kaki Gunung Lawu. Hamparan hijau kebun teh ini tidak hanya cantik buat foto-foto, tapi juga bikin pikiran lebih rileks. Kamu bisa jalan santai di antara tanaman teh, menghirup udara segar, atau kalau mau yang lebih menantang, coba off-road dengan jeep. Setelah puas berkeliling, jangan lupa mampir ke warung teh setempat untuk menikmati teh hangat langsung dari sumbernya.

Air Terjun Grojogan Sewu

Siap untuk sedikit trekking? Air Terjun Grojogan Sewu di Tawangmangu bisa jadi pilihan. Untuk sampai ke air terjun ini, Kamu harus menuruni ratusan anak tangga—lumayan buat olahraga!. Tapi semua perjuangan itu terbayar lunas saat Kamu melihat air terjun setinggi 80 meter yang dikelilingi pepohonan hijau. Udara di sini sejuk, dan kalau beruntung, Kamu bisa bertemu kawanan monyet yang suka berkeliaran di sekitar lokasi.

The Lawu Park

Buat Kamu yang ingin suasana pegunungan dengan fasilitas lengkap, The Lawu Park adalah destinasi yang pas. Ini adalah tempat wisata alam modern di kaki Gunung Lawu dengan banyak aktivitas seru seperti outbond, ATV, dan glamping. Selain itu, ada juga café dengan pemandangan hutan pinus yang bikin betah duduk berlama-lama. Cocok buat Kamu yang ingin healing tanpa harus capek trekking.

Solo Safari

wisata solo yang satu ini sebelumnya dikenal sebagai Taman Satwa Taru Jurug, sekarang tempat ini berubah menjadi Solo Safari dengan konsep yang lebih modern dan interaktif. Di sini, Kamu bisa melihat berbagai satwa seperti harimau, gajah, dan orangutan, sambil belajar tentang konservasi alam. Ada juga program feeding time dan edukasi satwa yang cocok buat wisata keluarga. Jadi, kalau Kamu datang ke Solo bersama anak-anak, tempat ini bisa jadi pilihan.

Kemuning Sky Hills

Pernah membayangkan sarapan atau ngopi di atas bukit dengan pemandangan kabut yang mengelilingi? Kemuning Sky Hills menawarkan pengalaman itu. Lokasinya berada di kawasan Kemuning, Karanganyar, dan sering disebut sebagai “negeri di atas awan” karena kabutnya yang tebal di pagi hari. Cocok buat Kamu yang mau menikmati suasana tenang sambil menyantap makanan lezat.

Bukit Sekipan

Kalau Kamu mencari tempat wisata outdoor yang seru, Bukit Sekipan di Tawangmangu adalah jawabannya. Tempat ini punya berbagai wahana menarik, dari miniatur dunia, rumah horor, hingga kolam renang tematik. Bahkan, ada juga penginapan berbentuk rumah kayu yang Instagrammable. Jadi, kalau Kamu mau liburan yang santai tapi tetap seru, Bukit Sekipan bisa jadi pilihan.

LOkasi bukit sekipan ini memang tidak berada di kota solo, akan tetapi letaknya di kabupaten karanganyar, akan tetapi untuk menikmati wisata solo ini kamu bisa menggunakan jasa rental haice solo yang bisa kamu pesan melalui CS Paradiso Tour, hubungi sekarang!

Agrowisata Sondokoro

Bagi yang suka wisata edukatif, Agrowisata Sondokoro adalah tempat yang menarik. Dulunya merupakan area perkebunan tebu, sekarang berubah menjadi tempat wisata keluarga yang menawarkan aktivitas seperti naik kereta wisata, berenang, dan terapi ikan. Selain itu, ada juga pabrik gula tua yang bisa Kamu eksplorasi untuk belajar tentang proses pembuatan gula dari tebu.

Taman Hutan Rakyat Mangkunagoro

Ingin menikmati suasana hutan tanpa harus jauh-jauh ke luar kota? Taman Hutan Rakyat Mangkunagoro adalah tempat yang tepat. Hutan ini merupakan kawasan konservasi yang bisa Kamu jelajahi dengan berjalan kaki atau bersepeda. Suasananya masih asri, cocok buat Kamu yang butuh udara segar dan ketenangan setelah sibuk dengan urusan kota.

Bengawan Solo

Terakhir, tapi tidak kalah ikonik, Bengawan Solo—sungai yang jadi inspirasi lagu legendaris Gesang. Sungai ini memiliki sejarah panjang dalam kehidupan masyarakat Solo. Sekarang, Kamu bisa menikmati wisata perahu menyusuri Bengawan Solo, sambil mendengarkan kisah sejarahnya dari para pemandu lokal. Pengalaman yang tenang dan penuh makna!

Wisata Religi di Solo: Perjalanan Rasa dan Makna

Ada sesuatu yang unik dari perjalanan ke tempat-tempat ibadah. Bukan cuma soal arsitektur megah atau sejarah panjangnya, tapi juga soal perasaan yang muncul saat Kamu berada di sana. Tenang, damai, dan kadang, ada sedikit rasa haru yang sulit dijelaskan.

Solo punya banyak destinasi religi yang bukan hanya tempat ibadah, tapi juga tempat untuk merenung, memahami, dan menemukan sesuatu dalam diri sendiri. Aku pernah merasakannya, dan mungkin Kamu juga bisa.

Masjid Raya Sheikh Zayed Solo: Simbol Persahabatan

Masjid Raya Sheikh Zayed Solo
Masjid Raya Sheikh Zayed Solo

Saat pertama kali melangkah ke Masjid Raya Sheikh Zayed, aku sempat terpaku. Bangunannya berdiri megah dengan dominasi warna putih yang bersih, serasa sedang berada di Abu Dhabi. Masjid ini memang hadiah dari Uni Emirat Arab untuk Indonesia, sebagai simbol persahabatan antara dua negara.

Masuk ke dalam, suasana berubah lebih syahdu. Ornamen-ornamen Islam berpadu dengan cahaya alami yang masuk dari kubah besar. Salat di sini rasanya berbeda, lebih khusyuk, lebih mendalam. Kalau Kamu ingin merasakan pengalaman spiritual yang lebih kuat, cobalah datang saat subuh atau magrib—ketika langit Solo berubah warna dan suasananya semakin syahdu.
Masjid Agung Keraton Surakarta: Menyusuri Jejak Waktu

Masjid ini bukan sekadar tempat ibadah, tapi juga saksi sejarah Keraton Surakarta. Dibangun pada abad ke-18, Masjid Agung Keraton Surakarta masih berdiri kokoh dengan atap limasan khas Jawa.

Aku ingat pertama kali ke sini, aku hanya ingin melihat bangunannya. Tapi begitu duduk di serambi masjid dan merasakan angin sepoi-sepoi yang berhembus dari halaman, aku mulai berpikir—berapa banyak orang yang sudah datang ke sini dengan berbagai doa dan harapan?

Di masjid ini, aku melihat jamaah yang duduk diam dalam tafakur, ada yang membaca Al-Qur’an, ada pula yang sekadar memejamkan mata menikmati ketenangan. Di sini, waktu seolah berjalan lebih lambat.

Gua Maria Mojosongo: Tenang di Tengah Hiruk-Pikuk Kota

Ada satu tempat di Solo yang terasa seperti ruang kecil untuk menyepi dan merenung, yaitu Gua Maria Mojosongo. Aku ke sini bersama seorang teman yang sering datang untuk berdoa, dan aku langsung mengerti kenapa.

Dikelilingi pepohonan hijau, tempat ini punya suasana yang sejuk dan sunyi. Di dalam gua kecilnya, ada patung Bunda Maria yang berdiri dalam ketenangan.

Bahkan kalau Kamu bukan umat Katolik, tempat ini tetap terasa damai. Duduk di bangku kayunya saja sudah cukup untuk membuat hati terasa lebih ringan. Kadang, perjalanan spiritual bukan soal apa yang Kamu ucapkan dalam doa, tapi bagaimana Kamu merasakan kedamaian di dalam hati.

Vihara Dhamma Sundara: Meditasi di Tengah Kota

Di tengah kesibukan Solo, ada Vihara Dhamma Sundara yang seperti oasis ketenangan. Aku pernah mampir ke sini saat sedang butuh refleksi diri, dan suasananya benar-benar bikin rileks.

Di dalam vihara ini, ada patung Buddha yang besar dan aula meditasi yang terasa sangat tenang. Aku sempat bertemu seorang umat Buddha yang bilang, “Di sini, kita tidak hanya berdoa, tapi juga belajar mengendalikan pikiran.”

Aku mengangguk, meskipun dalam hati aku sadar, mengendalikan pikiran itu lebih sulit daripada mengendalikan dompet saat ada diskon. Tapi, di tempat seperti ini, sejenak duduk diam saja sudah cukup untuk menyadarkan diri bahwa kehidupan tidak harus selalu terburu-buru.

Masjid Al-Wustho Mangkunegaran: Sederhana Tapi Berwibawa

Tidak semua tempat harus megah untuk bisa membuat hati tergerak. Masjid Al-Wustho Mangkunegaran adalah contohnya. Berlokasi dekat dengan Pura Mangkunegaran, masjid ini memiliki desain khas Jawa yang sederhana tapi berwibawa. Aku ingat saat pertama kali masuk, aku merasa seperti kembali ke masa lalu—atap kayunya, tiang-tiang besar, dan suasana adem yang langsung bikin hati lebih tenang.

Di sini, ibadah terasa lebih intim. Tak banyak keramaian, tak banyak gangguan. Hanya ada Kamu, lantunan doa, dan perasaan dekat dengan Tuhan.

Makam Kiai Ageng Henis Laweyan: Napak Tilas Leluhur

Solo punya banyak situs religi yang menyimpan sejarah panjang, salah satunya Makam Kiai Ageng Henis di Laweyan. Kalau Kamu belum familiar, beliau adalah leluhur dari para raja Mataram Islam.

Aku pernah datang ke sini bersama seorang kawan yang ingin berziarah. Suasananya sunyi, hanya terdengar suara angin dan dedaunan yang bergesekan. Ada perasaan khidmat yang muncul saat melangkah di antara nisan-nisan tua ini.

Di sini, aku belajar bahwa menghormati leluhur bukan hanya tentang datang ke makam, tapi juga memahami nilai-nilai yang mereka tinggalkan.

Masjid Laweyan & Masjid Dalem Kalitan: Jejak Islam di Solo

Dua masjid ini punya cerita yang menarik. Masjid Laweyan, yang sudah berdiri sejak abad ke-16, adalah salah satu masjid tertua di Solo. Sedangkan Masjid Dalem Kalitan punya kaitan erat dengan keluarga Presiden Soeharto.

Aku pernah datang ke Masjid Laweyan sore hari, dan suasana di sekitar kampung batiknya begitu khas. Warga sekitar masih mempertahankan gaya hidup tradisional, dan suara adzan yang menggema di gang-gang sempit ini terasa begitu hangat.

Sementara itu, di Masjid Dalem Kalitan, aku melihat banyak orang datang untuk mengaji dan mengikuti pengajian. Tempat ini punya aura yang lebih personal, mungkin karena sejarahnya yang erat dengan keluarga besar mantan presiden Indonesia.

Pura Indra Prasta: Warisan Hindu di Solo

Di antara banyaknya tempat ibadah Islam dan Katolik di Solo, ada juga sebuah pura yang menarik untuk dikunjungi—Pura Indra Prasta. Aku datang ke sini saat ada upacara adat Hindu, dan suasananya begitu unik. Bau dupa yang harum, pakaian adat yang berwarna-warni, dan lantunan doa dalam bahasa Sanskerta yang terdengar syahdu.

Solo memang punya keberagaman yang luar biasa, dan Pura Indra Prasta adalah salah satu buktinya.

Wisata Belanja dan Oleh-Oleh Khas Solo: Dari Batik Sampai Oleh-Oleh yang Bikin Kangen

Wisata Solo itu kota yang tahu cara membuat orang rindu. Bukan cuma karena makanannya atau suasana kotanya yang tenang, tapi juga karena oleh-olehnya yang bikin nagih. Kamu tahu rasanya pulang dari Solo tanpa bawa oleh-oleh? Rasanya seperti makan nasi tanpa lauk—hampa.

Dari batik klasik hingga makanan legendaris, Solo punya banyak tempat belanja yang wajib Kamu kunjungi. Siapkan dompet (dan mental), karena sekali masuk ke toko oleh-oleh di Solo, sulit untuk keluar dengan tangan kosong.

Pasar Klewer Solo: Surganya Batik dengan Harga Waras

Pasar Klewer ini memang surga (yang tidak tersembunyi) bagi pecinta batik dan kegiatan untuk destinasi wisata solo. Pasar ini adalah pusatnya batik Solo, dengan ribuan pilihan kain dan baju batik, dari yang klasik sampai yang modern. Kalau Kamu suka batik dengan motif khas Solo seperti Sido Mukti atau Parang Rusak, di sinilah tempatnya.

Aku pernah ke sini dengan niat “cuma lihat-lihat.” Lima belas menit kemudian, aku keluar dengan dua kain batik, satu baju, dan dompet yang sedikit menipis. Hati-hati, godaan di Pasar Klewer itu nyata.

Pasar Gede Solo: Jajanan Tradisional yang Bikin Kalap

Kalau Pasar Klewer surganya batik, Pasar Gede adalah surga jajanan tradisional. Dari lenjongan (aneka jajanan pasar), gethuk, ampyang kacang, hingga intip goreng, semuanya ada di sini. Aku ingat pertama kali ke sini, aku berencana beli satu-dua camilan buat perjalanan pulang. Lima belas menit kemudian, tasku penuh dengan jajanan dan aku sadar… ini bukan belanja, ini borong.

Oh ya, kalau Kamu suka makanan manis, coba cari jenang krasikan atau dodol Solo. Rasanya manis legit dengan tekstur yang lembut, pas banget buat oleh-oleh setelah berkeliling wisata solo.

Pusat Grosir Solo (PGS): Belanja Hemat Tanpa Ribet

Kalau Kamu suka belanja tapi malas ribet nawar seperti di Pasar Klewer, Pusat Grosir Solo (PGS) adalah solusinya. Harganya tetap miring, koleksinya lengkap, dan yang paling penting: udah ada harga pas!. Aku pernah menemani teman belanja di sini, dan dia langsung jatuh cinta. “Ini kayak mal, tapi isinya grosiran!” katanya. Betul, PGS ini memang seperti gabungan pasar tradisional dan pusat perbelanjaan modern. Batik, pakaian khas Solo, aksesoris, sampai oleh-oleh bisa Kamu temukan di sini.

Toko Roti Orion Solo: Legendaris Sejak Zaman Kakek-Nenek

Kalau ada satu oleh-oleh khas Solo yang selalu dicari orang, jawabannya pasti Roti Mandarin Orion. Ini bukan roti biasa, ini roti nostalgia yang udah eksis sejak zaman Belanda! Aku pertama kali coba roti ini karena dibawakan saudara. Dan jujur, aku tidak mengerti kenapa orang Solo sebegitu cintanya dengan roti ini—sampai aku coba sendiri. Rotinya lembut, isian selainya khas, dan entah kenapa, makan satu potong rasanya nggak cukup.

Kalau Kamu ke Solo dan mau cari oleh-oleh yang berkelas tapi tetap autentik, ini pilihan yang nggak bakal mengecewakan.

Javenir Pusat Oleh-Oleh Solo: Satu Tempat, Semua Ada

Pernah nggak sih Kamu bingung mau beli oleh-oleh apa, terus berharap ada satu tempat yang jual semuanya? Nah, Javenir ini jawabannya. Dari batik, makanan khas, kerajinan tangan, hingga souvenir unik, semuanya ada di sini. Aku pernah mampir ke sini karena butuh oleh-oleh dadakan, dan tempat ini benar-benar penyelamat. Plus, tempatnya nyaman, bersih, dan harga produknya juga bersahabat. Cocok buat Kamu yang pengen belanja praktis tanpa harus keliling kota.

Era Jaya Oleh-Oleh Khas Solo: Untuk yang Suka Jajanan Khas

Kalau Kamu tipe orang yang kalau belanja oleh-oleh harus bawa satu tas penuh camilan, Era Jaya adalah tempatnya. Di sini Kamu bisa menemukan berbagai oleh-oleh khas Solo seperti abon Mesran Solo, serundeng, keripik tempe, emping melinjo, dan sambel pecel khas Solo. Aku pernah beli sambel pecel di sini, dan rasanya pedas gurihnya bikin ketagihan. Oh ya, kalau Kamu suka oleh-oleh yang bisa tahan lama dan awet, abon Solo di sini adalah pilihan terbaik. Rasanya gurih, serat dagingnya lembut, dan bisa jadi penyelamat saat malas masak di rumah.

Toko Oleh-Oleh Cokro Solo: Dari Gula Jawa Sampai Ampyang Kacang

Toko Oleh-Oleh Cokro merupakan salah satu wisata kuliner solo ini adalah tempat yang cocok buat Kamu yang cari oleh-oleh khas Jawa dengan cita rasa otentik. Dari gula Jawa, ampyang kacang, hingga aneka jenang dan dodol, semuanya ada di sini. Aku pernah beli ampyang kacang buat oleh-oleh, dan sebelum sampai rumah, setengahnya udah habis di perjalanan. Makanya, kalau beli, langsung beli lebih dari satu.

Batik Danar Hadi Solo: Batik Premium dengan Sejarah Panjang

Kalau Kamu mau oleh-oleh batik yang lebih eksklusif, Batik Danar Hadi jawabannya. Batik di sini terkenal dengan kualitasnya yang premium, motifnya elegan, dan pastinya punya nilai seni tinggi. Aku pertama kali ke sini bukan untuk belanja, tapi karena penasaran dengan Museum Batik Danar Hadi yang ada di dalamnya. Begitu masuk dan melihat koleksi batik yang luar biasa, aku langsung mengerti kenapa batik ini dihargai tinggi. Buat Kamu yang cari oleh-oleh batik yang bisa dijadikan warisan, Batik Danar Hadi adalah pilihan terbaik.

Pasar Triwindu Solo: Harta Karun Barang Antik

Buat Kamu yang suka barang vintage atau koleksi unik, Pasar Triwindu adalah harta karun tersembunyi (oke, ini terakhir kali aku pakai kata ‘tersembunyi’). Di sini Kamu bisa menemukan barang antik, perabotan jadul, wayang, hingga perhiasan vintage. Aku pernah ke sini cuma mau lihat-lihat, tapi entah kenapa, tiba-tiba pulang dengan lampu minyak kuno dan cermin berbingkai kayu jati. Pesan moralnya: kalau ke sini, siap-siap jatuh cinta pada barang yang tidak Kamu cari.

Setiap sudut Solo punya cerita. Dari jejak sejarah di Keraton Surakarta, aroma menggoda Nasi Liwet di pinggir jalan, sejuknya Kebun Teh Kemuning, hingga riuhnya Pasar Klewer yang menggoda dompet—semuanya adalah potongan pengalaman yang siap Kamu bawa pulang.

Solo bukan sekadar tempat wisata. Ia adalah pengalaman yang hidup, yang terasa di setiap langkahmu. Duduklah di alun-alun, rasakan angin sore yang sejuk, dengarkan suara gamelan dari kejauhan, dan nikmati bagaimana kota ini membuatmu jatuh cinta pelan-pelan.

Jadi, kapan terakhir kali Kamu membiarkan dirimu benar-benar menikmati perjalanan? Kalau jawabannya sudah terlalu lama, mungkin ini saatnya. Saatnya merencanakan perjalanan ke Solo—dan Aku tahu persis siapa yang bisa membantumu.

Ayo, biarkan kami mengurus perjalanan impianmu ke Solo! Klik di sini dan mulai petualanganmu https://paradisotour.co.id/

 

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Hubungi Kami

Inspirasi Lainnya

Rental & Sewa Mobil di Semarang

Jelajah keliling kota dengan mitra rental mobil tepercaya untuk mengantar Anda ke mana saja!
Filter Jenis Mobil (Radio)

Promo menarik untuk kamu 😎

Wisata Lainnya Sekitar Semarang! ✨

Dapatkan penawaran harga terbaik untuk paket liburan Anda di Semarang
Filter Kota (Radio)
Temukan Inspirasi Menarik Lainnya di Paradiso Tour!

Dapatkan harga terbaik untuk permintaan Paket Wisata, Transport maupun Hotels khusus untuk Anda, dengan cara menghubungi Paradiso Travel Assistant kami melalui Chat Whatsapp dengan cara klik tombol di bawah atau scan barcode di atas